Menanamkan #CintaRupiah untuk Pedagang Pasar Tradisional

Menanamkan #CintaRupiah untuk Pedagang Pasar Tradisional

Cinta Rupiah –  Ketika berbelanja di pasar tradisional tidak jarang ditemui uang kembalian yang sangat lusuh bahkan bisa sobek dan bertambal isolasi bening. Uang yang bercampur dengan aneka barang dagangan serta kebanyakan uang dengan nominal kecil sering diabaikan.

Uang tersebut beredar dan berputar di pasar dan masyarakat menengah ke bawah, semakin lama semakin lusuh dan jauh dari bentuk aslinya yang rapi. Uang yang sudah tidak terawat tersebut juga akan sulit dikenali bagi penyandang cacat dan diketahui keasliannya. Karena sebagian besar ciri-ciri uang yang ada di dalamnya menjadi rusak atau kabur. Masyarakat menengah ke bawah juga sering tidak memperhatikan uang yang mereka miliki, apakah asli atau palsu. Untuk itu perlu ada program untuk memberikan sosialisasi kepada pedagang pasar untuk menjaga rupiah dan cinta rupiah.

Pasar tradisional merupakan salah satu pencetak uang lusuh, karena uang beredar tanpa diperhatikan bentuknya. Untuk melakukan sosialisasi ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama adalah dengan memasang poster di pasar-pasar tradisional mengenai cara menjaga uang dan cinta rupiah. Selain poster juga bisa dengan membagikan stiker yang bisa ditempel pada masing-masing kios. Sebelum membagikan poster dan selebaran tersebut terlebih dahulu diberikan edukasi kepada para pedagang menganai cara menjaga rupiah dan mengapa harus cinta rupiah. Dengan sosialisai yang dilengkapi dengan poster dan stiker yang menarik harapannya para pedagang tersebut akan terus mengingat materi sosialisasi yang telah diberikan.

Pemerintah daerah juga bisa bekerjasama dengan bank daerah setempat untuk menghimbau kepada masyarakat agar menukarkan uang yang sudah rusak dan robek dengan uang yang baru. Setelah medapatkan sosialisasi, diharapkan para pedangan tersebut lebih berhati-hati menggunakan rupiah saat bertransaksi. Metode selanjutnya, setelah edukasi kepada para pedangan, juga kepada masyarakat yang sering berbelanja di pasar. Tidak hanya cinta rupiah namun juga materi mengenai dampak penggunaan rupiah dan sanksi yang diberikan jika tidak menggunakan rupiah yang telah diatur di dalam undang-undang. Gerakan cinta rupiah bisa dilakukan dengan metode yang spesifik, bukan hanya untuk kalangan akademisi atau pebisnis besar, agar hasilnyapun maksimal menyentuh setiap lapisan masyarakat.

 

 

foto national geographic

(Visited 319 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *