Cinta rupiah – Setiap hari dan setiap waktu kita memegang rupiah dengan berbagai macam nominal. Pernahkan benar-benar mengamati sperti apa uang yang digunakan dalam ransaksi sehari-hari? Setiap lembar rupiah memiliki warna dan gambar yang berbeda-beda, bahkan ada detail khusus yang ditambahkan untuk membedakan mana rupiah yang asli dan palsu. Mari kita sejenak mengamati lembar rupiah yang kita miliki, agar lebih cinta kepada rupiah dan sadar untuk merawatnya dengan baik.
Setiap lembar rupiah memiliki rectoverso, adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas dimana pada posisi yang sama dan saling membelakangi dibagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan. Rectoverso dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kiri atas, di bawah angka nominal dan pada bagian belakang uang berada di sudut kanan atas di bawah nomor seri. Apabila rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu gambar yang beraturan. Pada setiap pecahan uang kertas rupiah, rectoverso membentuk ornamen lambang BI dengan sempurna jika diterawang.
Selain itu pada setiap mata uang yang dicetak terdapat gambar pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan. Menghormati dan mengenang jasa pahlawan tidak hanya dilakukan dengan berbagai macam perayaan di tangal 10 November, namun juga dengan menjaga baik-baik rupiah yang di dalamya terdapat gambar pahlawan. Cinta rupiah juga berarti mencintai pahlawan dan mencintai Indonesia. Mari kita mengenali siapa saja pahlawan yang terdapat di dalam uang kertas.
Pahlawan Nasional Dr. (HC) Ir. Soekarno dan Dr (HC) Drs. Mohammad Hatta sebagai gambar utama pada rupiah kertas pecahan Rp100 ribu. Merupakan Bapak Bangsa yang berperan penting dalam proses kemerdekaan. Pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja pada rupiah kertas dengan pecahan Rp50 ribu. Beliau adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir serta menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I. Pahlawan Nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi pada rupiah kertas dengan pecahan Rp20 ribu. Beliau merupakan seorang aktivis kemerdekaan Indonesia dari Sulawesi Utara.
Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo pada rupiah kertas dengan pecahan Rp10 ribu. Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Pahlawan Nasional Dr. K.H. Idham Chalid pada rupiah kertas dengan pecahan Rp5.000. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda serta menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-4. Pahlawan Nasional Mohammad Hoesni Thamrin pada rupiah kertas dengan pecahan Rp2.000. Beliau adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia.
Pahlawan Nasional Tjut Meutia sebagai gambar pada bagian depan rupiah kertas dengan pecahan Rp1.000. Berjuang melawan penjajah bersama dengan suami dan pasukannya dengan snagat berani. Setelah lebih mengenal siapa saja tokoh yang ada di dalam lembar rupiah maka seharusnya kita lebih cinta lagi terhadap rupiah dan menjaganya dengan baik sebagai bentuk dari rasa bangga terhadap Indonesia dan menghormati pahlawan atas jasanya kepada negara.
foto brilio